Kamis, 25 Desember 2014

Ada 'Matras' Raksasa di Pantai Matras

Hamparan pasir putih di Pantai Matras, bagaikan 'matras raksasa' (Ferdi Bramanta/dTraveler)

detikTravel Community -  Di Pulau Bangka, ada pantai dengan hamparan pasir putih bagaikan matras raksasa. Seperti namanya, Pantai Matras menggoda kita untuk berbaring di atasnya. Ada pasir putih, lambaian pohon kelapa, hingga lautan yang biru!

Jika Belitung mempunyai batu-batu granit raksasa, maka Bangka mempunyai pantai dengan hamparan pasir putih yang menggoda. Pantai Matras menjadi bukti keindahan Pulau Bangka. Di sana, Anda akan takjub oleh pasir pantainya.

Air laut yang bening dan batu-batuan di sekitar sisi pantainya (Ferdi Bramanta/dTraveler)
Dari situs resmi pariwisata Indonesia yang dikunjungi detikTravel, Selasa (19/6/2012), Pantai Matras terletak di sebelah timur laut Pulau Bangka dan berjarak sekitar 40 km dari Pangkalpinang. Persisnya, pantai ini berada di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat. Pantai ini cukup mudah ditemui dan sudah terkenal di kalangan wisatawan.

Saat tiba di pantainya, hamparan pasir putih akan menyapu pandangan Anda. Pantai Matras memiliki pasir putih yang halus dan memanjang sekitar 3 km. Dengan lebar 20-30 meter dan ditambah pohon-pohon kelapa, pantai ini sungguh menggoda!

Air laut yang bening dan batu-batuan di sekitar sisi pantainya (Ferdi Bramanta/dTraveler)

Ya, Anda bisa bersantai di pantainya sampai puas. Pasirnya yang halus menjadi sajian utama dari pantai ini. Di depan Anda, ada lautan biru dengan awan-awan yang menghiasi langitnya. Siapapun pasti tergoda saat menikmati Pantai Matras.

Ada batu granit juga, meski tidak sebesar di Belitung (Ferdi Bramanta/dTraveler)
Jangan malu untuk menikmati air lautnya. Di tepian pantainya, air lautnya berwarna bening. Namun saat di tengah lautan, air lautnya berwarna biru nan sungguh menawan. Di bagian tepi pantai sebelah kiri dan kanannya, juga ada batu-batuan granit meski tidak sebesar di Belitung. Siapkan kamera dan berfoto sepuasnya!

Saat lapar, di sekitar pantainya pun terdapat beberapa rumah makan. Anda bisa mencoba aneka macam kuliner seafood dan meminum air kelapa yang segar. Jika ingin berlama-lama, ada juga penginapan di sekitar pantainya. Meski ramai dikunjungi masyarakat setempat atau para traveler, pantai ini masih dijamin keindahannya

Pantai Matras di Pulau Bangka dapat menjadi referensi Anda untuk mengisi liburan kali ini. Pulau tersebut sangat sempurna untuk menghilangkan kepenatan dari rutinitas pekerjaan atau tugas kuliah sehari-hari. Siapkan ransel dan selamat menikmati pasir putihnya yang menggoda.

Afif Farhan - d'Traveler (travel.detik)

Kamis, 18 Desember 2014

2 Kampung Sunda yang Wajib Dikunjungi di Bogor

Siapa yang tak mengenal Kota Bogor? Kota yang selama ini ditengarai sebagai penyebab banjir Ibukota ini, nyatanya banyak dipilih wisatawan untuk menghabiskan waktu bersama sanak keluarga tercinta. Tentunya, tak afdol jika mengunjungi kota ini hanya untuk menikmati kesejukan udara atau sibuk mencari bermacam kuliner unik dan lezat. Cobalah sesekali melihat sisi lain wisata budaya lokal setempat yang telah dikelola dengan baik oleh masyarakat setempat.

Anda dapat mengunjungi berbagai tempat wisata budaya di Kota Bogor. Tentunya tempat tersebut akan memberikan banyak pembelajaran berarti bagi siapa saja yang berkunjung. Rencanakanlah perjalanan Anda ke kota berlambang Kujang ini. Selain untuk melakukan wisata budaya dan mengenal kearifan budaya khas Sunda, Anda juga akan merasakan udara yang masih cukup sejuk dibandingkan Jakarta.

Perjalanan wisata menuju Kota Hujan ini dapat menggunakan jalur udara agar lebih mudah dan tidak memerlukan waktu lama bagi Anda yang berada di luar Jabodetabek. Kali ini Anda dapat dengan mudah memesan tiket melalui travel agent Traveloka.com karena sederhana dan tidak sulit untuk menggunakan fitur-fiturnya. Anda bisa mencari dan membandingkan tiket dari berbagai maskapai nasional, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, AirAsia, dan lain-lain. Hal ini akan mempermudah penerbangan Anda menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.

Panasnya Jakarta akan terbalas ketika Anda telah berada di Kota Bogor yang dapat ditempuh dengan menggunakan bus Damri langsung dari bandara. Beberapa tempat wisata budaya yang menarik di Bogor dapat Anda temukan di kampung budaya yang menampilkan budaya khas Sunda. Sedikitnya Bogor memiliki dua tempat wisata budaya yang wajib dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yakni:

Kampung Urug



Pernah mendengar kisah seorang raja yang arif dan bijaksana dari Kerajaan Pajajaran? Jika jawabannya ya, pasti Anda mengetahui sosok Sri Baduga Maharaja Ratu Aji Pakuan Pajajaran atau yang dikenal dengan Prabu Siliwangi. Di tangan raja yang memerintah selama 39 tahun (1482-1521) ini telah mengantarkan Kerajaan Pajajaran pada puncak kejayaan Nusantara.

Ya, konon warga Kampung Urug yang berada di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, merupakan keturunan Prabu Siliwangi. Berdasarkan pengakuan warga setempat, kala itu ada seorang ahli yang pernah memeriksa kontruksi bangunan berupa rumah tradisional yang banyak terdapat di Kampung Urug. Dari penelitian tersebut, pihaknya menemukan kesamaan sambungan kayu yang terdapat pada salah satu bangunan di Cirebon yang merupakan sisa peninggalan Kerajaan Pajajaran.

Selain mengenal sejarah Kerajaan Pajajaran, masyarakat Kampung Urug sendiri sering mengadakan berbagai upacara keagaamaan. Salah satunya upacara Seren Taun yang merupakan upacara panen hasil bumi sebagai wujud rasa syukur atas rezeki pertanian yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Upacara tersebut biasanya dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharam.

Kampung Budaya Sindang Barang



Serupa dengan Kampung Urug, kampung budaya ini juga memiliki banyak bangunan tradisional khas tatar Sunda yang dilengkapi dengan lumbung padi. Tak hanya bangunan, di sana juga terlihat kegiatan menanam padi (nandur). Lokasi Kampung Budaya Sindang Barang ini berada di Jalan E Sumawijaya, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Tempat ini menyajikan delapan macam kesenian Sunda, seperti pencak silat dan angklung gubrak.

Selain pentas seni, di sini Anda juga dapat melihat warga setempat memainkan permainan tradisional, berupa egrang yang menjadi salah satu permainan favorit dulu. Tentunya memainkan alat yang terdiri dari papan kayu panjang tidaklah mudah. Setidaknya dibutuhkan keseimbangan kaki kita untuk menggerakan ke depan. Tak sekadar menyajikan segala macam pentas seni dan permainan, Kampung Sunda Sindang Barang juga terdapat situs-situs purbakala peninggalan Kerajaan Pajajaran, misalnya bukit berundak yang bisa dilihat ketika melakukan penjelajahan melewati sungai dan sawah.

Dengan mengunjungi kampung budaya tersebut, Anda akan mendapatkan pengalaman liburan yang luar biasa atas kearifan lokal dari Indonesia yang kaya akan warisan budaya. Tak salah kiranya Bogor menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di akhir pekan Anda. Jika mempunyai waktu lebih, tak ada salahnya memelajari kearifan lokal masyarakat setempat.

Penulis: A-16/AB - Beritasatu

Minggu, 14 Desember 2014

'Air Terjun Laut', Fenomena Unik di Lombok



detikTravel Community -  Di Pantai Nambung, Lombok terdapat fenomena unik. Pantai ini dipenuhi bebatuan karang yang besar dan disapu dengan ombak yang hebat. Hantaman ombak ke batu karangnya lalu terlihat seperti air terjun, di kala air lautnya mengalir ke bawah bagai air terjun!

Sebelah selatan Pulau Lombok dibatasi oleh Samudera Hindia dengan laut berombak besar. Hal ini yang menyebabkan lokasi tersebut lebih menjadi prioritas wisata berselancar, bukan berenang atau snorkeling.

Tetapi, dengan laut yang banyak di huni ikan ukuran monster, lokasi perairan Lombok bagian selatan juga menjadi destinasi memancing dan menangkap ikan.

Salah satu pantai yang mulai dilirik oleh banyak wisatawan baik asing maupun lokal adalah Pantai Nambung. Pantai ini terletak di Kecamatan Sekotong bagian tengah, atau masuk dalam kawasan Desa Buwun Mas, Dusun Pengantap.

Sebuah hentakan ombak besar yang diakhiri dengan turunnya air asin di tebing batu karang setinggi kurang lebih 10 meter, menyebabkan pemandangan air terjun yang meluncur dengan deras.



Tetapi jangan coba-coba meletakan badan di bawah air asin jatuh itu hanya demi sebuah foto keren atau uji nyali, karena sudah ada korban. Seorang remaja wanita yang mencoba mengambil foto meluncurnya air tersebut, tulang punggungnya patah  karena terjangan air jatuh itu.

Pemandangan pantai berpasir merica juga bisa kita temui di Pantai Nambung, karena pantai ini masih segaris dengan Pantai Kute, Mawun dan Selong Blanak.

Selain laut biru nan indah dan kenyamanan yang masih alami, Pantai Nambung masih sangat sederhana. Bahkan tempat parkir pun kita musti menumpang di rumah warga sekitar.

Untuk sampai ke Pantai Nambung dari Mataram, kita sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi baik motor ataupun mobil. Tidak ada kendaraan umum kemenuju Pantai Nambung. Rutenya dari pertigaan jalan Pasar Sekotong, belokan kendaraan ke kiri menuju Teluk Sepi. 

Jalanan yang sudah mulus beraspal  dan berkelok-kelok sejauh kurang lebih 12 km akan kita hadapi. Teluk Sepi sendiri adalah sebuah teluk dengan pantai tenang. Arahkan terus kendaraan kita hingga sampai dusun pengantap.

Perjalanan yang akan kita lalui memang sangat sepi. Tetapi tidak usah khawatir, karena daerah tersebut cukup aman, walau menyisir tepi bukit dan sisi pantai.

Sesampainya di sebuah tanjakan, tanda nama sederhana yag dibuat warga bertuliskan Pantai Nambung, itu cukup memberikan petunjuk kemudahan lokasi Pantai Nambung.

Parkirkan kendaraan pada rumah warga atau tempat parkir yang disediakan. Warung kaki lima tempat membeli snack dan minuman dingin sudah tersedia.

Kita memang sudah sampai di Pantai Nambung, tetapi jika ingin menyaksikan air jatuh asin, maka kita harus bersiap jalan kaki sejauh 500 meter menyisir bebatuan pantai. Hati-hatilah melewati bebatuan ini, selain licin, bebatuan laut itu juga sangat tajam.

Jika kurang pede berjalan, seorang nelayan yang menua bersama lautan di sana senang sekali membantu tamu ke lokasi air terjun asin di dekat Makam Jagoq. Pak Tahir nama beliau,  gubuk sederhana beliau merupakan bangunan tedekat dengan lokasi air terjun dari laut itu.

Hanya saja air terjun itu hanya akan terjadi saat ombak membasar pada pagi hari, sekitar pukul 10:00 hingga pukul 15:00 sore. Karena saat laut surut, maka debit ombak yang menghantam tebing karang akan berkurang, dan hilanglah sementara air terjun asin.



Jadi jika ingin berkunjung sebaiknya pagi hari, karena perjalanan dari Kota Mataram menuju Pantai Nambung kurang lebih 1,5 sampai 2 jam perjalanan.

duta here - d'Traveler

Rabu, 29 Oktober 2014

Pedas dan Gurih, Jajanan ala Korea

Stand Cooking Oppa, berlokasi di Mall Ciputra Grogol lantai 4
JAKARTA, KOMPAS.com – Pengaruh ”Gelombang Korea” (Korean Wave) di Indonesia sudah terasa sejak 2012 lalu. Mulai dari hari itu, segala hal yang berbau Korea mulai digandrungi. Mulai dari drama, penyanyi asal Korea (K-Pop) hingga yang tahun ini mulai banyak ditemui, yaitu kuliner asal Korea. Beragam resto hingga warung makan yang menawarkan hidangan Korea bisa menjadi pilihan terutama bagi mereka yang menggandrungi ingar-bingar negeri ginseng tersebut.

Cooking Oppa salah satunya, booth sederhana yang menawarkan beragam jajanan asal Korea tersebut mulai dikenal di media sosial seperti twitter dan instagram. Walaupun baru buka sejak Juni lalu, Cooking Oppa sudah sudah memiliki banyak pelanggan setia. Berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan Jakarta Barat-Mall Ciputra (Citraland) Grogol, Cooking Oppa menawarkan menu jajanan Korea yang biasanya hanya bisa ditemui di tayangan drama.

Topoki dalam kemasan menarik di Cooking Oppa
“Restoran Korea yang menyajikan makanan-makanan berat memang sudah banyak, tetapi untuk jajanan masih sangat jarang. Dengan menyasar mereka yang menyukai K-Pop, Cooking Oppa hadir dengan menawarkan menu jajanan Korea dan informasi terkini soal K-Pop,” ujar pemilik Cooking Oppa, William Yuswan ditemui di gerainya.

dalam satu porsi Gochu Chickin di Cooking Oppa terdapat potongan ayam goreng tepung tanpa tulang dengan kentang goreng dengan saus yang bisa dipilih sesuai selera. Gochu berarti sausnya memiliki cita rasa pedas

Menu Cooking Oppa

Gerai Cooking Oppa sungguh sederhana, berada di badan jalan lantai 4 Mall Ciputra Grogol, Anda bisa menemui di perbatasan jalan menuju Food Library. Tempatnya tak terlalu besar, dengan warna dominan kuning, sisi depan gerai ditempel stiker berwarna-warni. “Stiker-stiker ini berisi pesan-pesan, komentar soal K-Pop,” ujar William.

Sajian menu yang dihadirkan Cooking Oppa mungkin sudah populer bila Anda sering menyaksikan tayangan drama Korea.

Ada tiga menu utama di sini, yaitu Topoki, Gochu Chickin dan Honi Chickin. Topoki biasa disebut dengan kue beras Korea yang sangat terkenal di negerinya. Di sana, gerai penjual Topoki bisa ditemui di tiap sudutnya. Topoki sendiri merupakan kue beras yang dibalur dengan saus pedas manis di atasnya. Karena memakai konsep fussion, dalam satu porsi Topoki di Cooking Oppa terdapat tambahan sosis dan juga kentang. Kentangnya sedikit mirip pom pom potato.

Sedangkan Chickin yang dibedakan menjadi dua yaitu Gochu dan Honi sebenarnya adalah menu yang ssma dengan saus yang berbeda. Gochu untuk pedas dan Honi untuk saus dengan rasa manis. Berbeda dengan Topoki, dalam seporsi di dua menu ini hanya terdapat kentang dan juga potongan ayam goreng tepung yang gurih, tak lupa di bagian atas dibaluri saus. Untuk menikmati menu-menu tadi, pembeli bisa merogoh kocek sebesar Rp 19.000 hingga Rp 23.000. Harga yang cocok untuk anak muda.

Sayangnya, Cooking Oppa tak dilengkapi dengan meja dan kursi sebagai tempat pembeli menikmati di tempat.

“Sebenarnya untuk saus, kitajuga menyiapkan saus-saus bercita rasa Indonesia, dahulu ada saus rendang dan sambal terasi tapi saat ini hanya tinggal yang terasi,” tambah William.

Untuk saus, setiap harinya segar. Karena perputaran pembuatan saus, dilakukan oleh William saat pagi hari sebelum gera Cooking Oppa dibuka. “Bahan-bahan yang kita pakai juga segar, kalau Topoki saya impor tapi kalau yang lain enggak. Saus saya buat sendiri setiap pagi, kalau olahan ayam dibuat saat malam,” ungkapnya.

Cooking Oppa dan Pecinta K-Pop

Usia usaha yang dijalani William ini memang terhitung sangat baru, tetapi ia optimis karena peminatnya besar. “Saya melihat kecenderungan dan antusiasme mereka yang suka K-Pop ingin mencoba segala hal yang ada kaitannya dengan Korea, salah satunya snack yang kami tawarkan ini. Saat ini saja kalau dihitung rata-rata per hari biasa ada sekitar 50 pengunjung yang datang, kalau akhir pekan akan lebih banyak lagi,” ulasnya.

Cooking Oppa, kata William sebenarnya sudah mulai berdiri satu tahun lalu yaitu pada bulan Oktober 2013 hanya saja belum memiliki gerai tetap. “Setahun yang lalu, Cooking Oppa hanya bisa ditemui di bazar atau event-event sekolahan. Perjalanannya panjang hingga bisa memiliki gerai tetap. Karena awalnya saya bahkan tidak mengetahui seluk-beluk Korea pun makanannya. Waktu awal coba-coba buat makanan ala Korea pun gagal, beberapa kali rasanya mengecewakan,” kenangnya.

Saat itu, William hanya melihat kecenderungan dan antusiasme masyarakat Indonesia yang gandrung dengan hiburan Korea. Drama Korea yang ditayangkan hampir setiap hari hingga eksistensi K-Pop yang mewarnai ranah hiburan di Indonesia.

“Sampai akhirnya saya mendengar salah satu musik K-Pop dan saya suka, dari situ saya coba dalami dan menjadi bagiannya. Dari situ ushaa saya lancar. Yang membuat Cooking Oppa berbeda dengan tempat kuliner Korea lainnya mungkin karena saya juga turut memfasilitasi bagi mereka yang suka K-Pop. Di media sosial saya berbagi informasi K-Pop, lalu bila ada konser dengan suka hati saya akan buatkan banner atau spanduk artis terkait,” paparnya.

Hal tersebut dilakukan William semata-mata untuk membuat pelanggannya lebih merasa dekat dengan Cooking Oppa. “Di gerai kami juga saya pasang Music Video di LED TV, info-info ringan yang disebar pun mendapat sambutan baik. Info-info ringan saja, misalnya episode Running Man sudah hadir, atau kegiatan seputar K-Pop,” tambahnya.

Bersumber dari : Sri Noviyanti - travel.kompas

Rabu, 22 Oktober 2014

Traveling ke Jepang, Ayo Minum Matcha Biar Panjang Umur

Tea house Tsuboichi, tempat minum Matcha legendaris di Kota Sakai (Mega/detikTravel)
Sakai - Jangan sampai melewatkan wisata kuliner kalau traveling ke Jepang. Untuk kuliner minuman, wisatawan wajib mencoba teh hijau Jepang, alias Matcha. Ini adalah salah satu rahasia umur panjang orang Jepang.

detikTravel bersama para jurnalis Sakai Asean Week 2014 berkesempatan mengunjungi sebuah tea house di salah satu sudut Kota Sakai, Jepang yang sudah berusia sangat tua. Namanya tea housenya adalah Tsuboichi. Pemiliknya mengklaim tea house tersebut sudah ada sejak 330 tahun lalu.

Desain dan bahan bangunannya dipertahankan seperti aslinya. Terlihat tiang-tiang penyanggah kayu sudah lapuk namun tetap kokoh. Dindingnya pun sebagian terbuat dari kertas. Makanya jika ada tamu yang baru pertama kali datang ke tea house ini selalu diingatkan untuk berhati-hati agar tidak merusak bagian-bagian rumah tersebut.

Di sini kami menikmati Matcha hangat yang disajikan bersama dengan Wagashi, jajanan tradisional Jepang. Rasa pahit Matcha ternetralisir dengan manisnya Wagashi.

Mika Tanimoto meracik teh Matcha (Mega/detikTravel)
Sang pemilik rumah, Yozo Tanimoto (85) bercerita bahwa dirinya sekitar 40 tahun lalu pernah datang ke Indonesia. Tepatnya ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. Alasannya tentu saja mencari teh terbaik dan berencana untuk membawanya ke Jepang.

Namun dia mengaku tidak bisa berlama-lama di Indonesia. Sebab saat itu menurutnya Indonesia sedang 'diserang' oleh komunis. Sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Jepang. Yozo juga sempat berbagi tips kesehatan bagi para tamunya. Salah satu pola hidup sehat yang dia jalani adalah dengan rutin meminum Matcha. Menurutnya, Matcha lah yang membuat dirinya berumur panjang hingga saat ini.

"Mengapa saya sudah 85 tahun masih segar bugar begini? Karena saya selalu minum Matcha," ungkapnya.

Aneka pernak-pernik minum teh khas Jepang (Mega/detikTravel)
Yozo memang terlihat fit hari itu. Dia tidak tampak lelah meski berdiri begitu lama saat melayani para awak media melakukan wawancara. Bahkan dia dengan semangat dan menggebu-gebu ketika menceritakan ilmunya tentang teh hijau.

Sekedar diketahui, Matcha ini adalah minuman favorit para bikshu dan samurai pada zaman dahulu. Matcha juga disebut-sebut sebagai cara ampuh untuk menghilangkan kelaparan. Selain itu, kadar antioksidan dalam matcha juga tinggi, yaitu sekitar 130 kali dari teh hijau biasa.

Matcha juga memiliki kafein dan asam amino L–theanine, yaitu zat yang baik untuk memperbaiki mood. Bahkan di Jepang, L-theanine dijual sebagai pereda stress. Hal ini mungkin bisa menjadi kabar baik bagi mereka yang tidak bisa lepas dari kopi.

Selain diminum, Matcha juga bisa dijadikan produk olahan lain. Salah satunya adalah biskuit yang dijual di tea house ini. Namanya Poru Boron Cookies. Memakan kue ini, dipercaya dapat mengabulkan permintaan si pemakannya.

Yozo Tanimoto (85), pemilik tea house Tsuboichi (Mega/detikTravel)
"Sambil mengunyah, Anda pikirkan permintaan yang ada inginkan. Maka hal itu akan terwujud," kata Mika Tanimoto, salah satu cucu Yozo yang juga membantu pelayanan di tea house tersebut.

Ketika ditanya, apakah dirinya pernah melakukannya dan berhasil, Mika menjawabnya permintaannya pernah terkabul. " Iya. Saya merasa permintaan saya sudah terwujud," tutur Mika tanpa menjelaskan apa yang menjadi mimpinya itu.

Bersumber dari : Mega Putra Ratya - d'traveler

Rabu, 08 Oktober 2014

Batu Cermin, Gua Ajaib Dari Labuan Bajo

Labuan Bajo - Labuan Bajo di Flores, NTT menjadi kota perhentian traveler yang ingin menjelajah Taman Nasional Komodo. Tapi jangan salah, Labuan Bajo juga punya tempat wisata. Gua Batu Cermin adalah bukti keajaiban alam di Flores.

Gua Batu Cermin terletak di Wae Sambi, Labuan Bajo, Flores, NTT. Gua ini menjadi destinasi wisata alam sekaligus sejarah favorit karena lokasinya tak jauh dari keramaian.


Di sinilah, traveler bisa menemukan bukti Labuan Bajo yang berada di bawah laut ribuan tahun silam. Berbekal helm dan senter, traveler bisa masuk gua tentunya dengan bantuan guide.



Lanskap di sekitar Gua Batu Cermin didominasi bebatuan karang. Ini adalah bukti pertama Labuan Bajo dulu berada di bawah laut.


Gua ini dinamakan 'Batu Cermin' karena di dalamnya terdapat batu-batu mirip kristal. Di satu bagian gua yang terdapat lubang di bagian atas, air menggenang saat musim hujan. Air tersebut menggenang di dasar gua, kemudian memantulkan cahaya matahari ke bebatuan tersebut.


Cekungan di langit-langit gua ini menjadi bukti kedua Labuan Bajo pernah ada di bawah laut. Ini adalah bekas pusaran air karena arus kencang di dalam gua.


Bukti ketiga adalah terdapatnya fosil hewan laut. Selain fosil penyu di dalam gua, ada pula fosil ikan di dinding luar gua .


Lanskap di sekitar Gua Batu Cermin sangat cantik. Selain batu-batu karang, terdapat juga pohon-pohon dengan akar raksasa.

Bersumber dari : Sri Anindiati Nursastri - detikTravel