Rabu, 22 Oktober 2014

Traveling ke Jepang, Ayo Minum Matcha Biar Panjang Umur

Tea house Tsuboichi, tempat minum Matcha legendaris di Kota Sakai (Mega/detikTravel)
Sakai - Jangan sampai melewatkan wisata kuliner kalau traveling ke Jepang. Untuk kuliner minuman, wisatawan wajib mencoba teh hijau Jepang, alias Matcha. Ini adalah salah satu rahasia umur panjang orang Jepang.

detikTravel bersama para jurnalis Sakai Asean Week 2014 berkesempatan mengunjungi sebuah tea house di salah satu sudut Kota Sakai, Jepang yang sudah berusia sangat tua. Namanya tea housenya adalah Tsuboichi. Pemiliknya mengklaim tea house tersebut sudah ada sejak 330 tahun lalu.

Desain dan bahan bangunannya dipertahankan seperti aslinya. Terlihat tiang-tiang penyanggah kayu sudah lapuk namun tetap kokoh. Dindingnya pun sebagian terbuat dari kertas. Makanya jika ada tamu yang baru pertama kali datang ke tea house ini selalu diingatkan untuk berhati-hati agar tidak merusak bagian-bagian rumah tersebut.

Di sini kami menikmati Matcha hangat yang disajikan bersama dengan Wagashi, jajanan tradisional Jepang. Rasa pahit Matcha ternetralisir dengan manisnya Wagashi.

Mika Tanimoto meracik teh Matcha (Mega/detikTravel)
Sang pemilik rumah, Yozo Tanimoto (85) bercerita bahwa dirinya sekitar 40 tahun lalu pernah datang ke Indonesia. Tepatnya ke Puncak, Bogor, Jawa Barat. Alasannya tentu saja mencari teh terbaik dan berencana untuk membawanya ke Jepang.

Namun dia mengaku tidak bisa berlama-lama di Indonesia. Sebab saat itu menurutnya Indonesia sedang 'diserang' oleh komunis. Sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Jepang. Yozo juga sempat berbagi tips kesehatan bagi para tamunya. Salah satu pola hidup sehat yang dia jalani adalah dengan rutin meminum Matcha. Menurutnya, Matcha lah yang membuat dirinya berumur panjang hingga saat ini.

"Mengapa saya sudah 85 tahun masih segar bugar begini? Karena saya selalu minum Matcha," ungkapnya.

Aneka pernak-pernik minum teh khas Jepang (Mega/detikTravel)
Yozo memang terlihat fit hari itu. Dia tidak tampak lelah meski berdiri begitu lama saat melayani para awak media melakukan wawancara. Bahkan dia dengan semangat dan menggebu-gebu ketika menceritakan ilmunya tentang teh hijau.

Sekedar diketahui, Matcha ini adalah minuman favorit para bikshu dan samurai pada zaman dahulu. Matcha juga disebut-sebut sebagai cara ampuh untuk menghilangkan kelaparan. Selain itu, kadar antioksidan dalam matcha juga tinggi, yaitu sekitar 130 kali dari teh hijau biasa.

Matcha juga memiliki kafein dan asam amino L–theanine, yaitu zat yang baik untuk memperbaiki mood. Bahkan di Jepang, L-theanine dijual sebagai pereda stress. Hal ini mungkin bisa menjadi kabar baik bagi mereka yang tidak bisa lepas dari kopi.

Selain diminum, Matcha juga bisa dijadikan produk olahan lain. Salah satunya adalah biskuit yang dijual di tea house ini. Namanya Poru Boron Cookies. Memakan kue ini, dipercaya dapat mengabulkan permintaan si pemakannya.

Yozo Tanimoto (85), pemilik tea house Tsuboichi (Mega/detikTravel)
"Sambil mengunyah, Anda pikirkan permintaan yang ada inginkan. Maka hal itu akan terwujud," kata Mika Tanimoto, salah satu cucu Yozo yang juga membantu pelayanan di tea house tersebut.

Ketika ditanya, apakah dirinya pernah melakukannya dan berhasil, Mika menjawabnya permintaannya pernah terkabul. " Iya. Saya merasa permintaan saya sudah terwujud," tutur Mika tanpa menjelaskan apa yang menjadi mimpinya itu.

Bersumber dari : Mega Putra Ratya - d'traveler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar