Rabu, 26 Januari 2011

Hotel di Bandung

Ada banyak hotel yang bernilai histories di Indonesia. Contohnya adalah hotel Salak di Bogor, hotel Oranje atau Yamato di Surabaya dan beberapa yang lainnya lagi. Tapi kali ini saya ingin membicarakan tentang kota Bandung, sang Paris Van Java atau kota Konperensi Asia Afrika yang terkenal itu. Saat itu mendiang Bung Karno memang sedang berusaha mengangkat martabat kita yang baru merdeka supaya dipandang oleh dunia. Oleh karena itu beliau berusaha merangkul Negara-negara bekas jajahan bangsa kulit putih untuk bersatu agar bisa bersaing di dunia melawan dominasi kulit putih.

Katanya Bandung banyak memiliki hotel-hotel yang bersejarah. Itu berkat sudah sejak dulu Belanda sengaja membangun kota Bandung sebagai kota wisata. Misalnya hotel Savoy Homann dan hotel Preanger.

Hotel Savoy Homann awalnya merupakan hotel Homann. Dan sudah ada sejak tahun 1871. Dan dia menjadi saksi bisu konperensi Asia Afrika. Dan pernah diinapi oleh tokoh-tokoh politikus dunia yang penting seperti perdana menteri RRC, Zhou Enlai.

Dan masih di jalan Asia Afrika juga yang juga pernah jadi saksi konperensi tersebut adalah tentunya hotel Preanger. Bahkan hotel yang bernuansa etnis Sunda ini pernah diinapi oleh beerapa tokoh film Hollywood seperti Charlie Chaplin sang comedian terkemuka itu, kemudian aktris Paulette Goddard. Gedung ini diarsiteki oleh Wolff Schoemaker.

Memang menariknya kota ini hampir semua gedung berarsitektur lama namun tidaklah terlalu kuno. Karena kota ini jauh lebih muda daripada Jakarta. Desain-desain gedungnya kira-kira umumnya bergaya Art Deco. Sangat nyaman dan indah dipandang serta menyejukkan hati. Juga rumah-rumah lamanya. Gaya tersebut berasal dari jaman sekitar perang dunia pertama. Sama seperti gedung-gedung pencakar langit di New York hanya saja di Bandung tidak ada yang tinggi. Sebab para arsiteknya mengantisipasi bahwa kota ini adalah kota pegunungan yang dekat dengan gunung berapi aktif.